Indonesia Blogger Community

Thursday, September 23, 2010

Dominasi atau Harmoni ?


Suatu hari di atas bumi..

manusia lahir dan pasti hidup berkelompok

mengelompok bersama orang-orang yang telah dipercayainya

dan akhirnya menimbulkan keyakinan yang sama di dalam kelompoknya

keyakinan itu diperjuangkan sedemikian rupa

dengan harapan keyakinan itu dapat tertular kepada kelompok yang lain

sebuah cerita hadir mewarnai dunia ini..

terdapatlah seorang anak manusia menggoreskan tinta kehidupan

beliau seorang yang energik, religius, serta flamboyan.

tak jarang beliau mengungkapkan sumpah setia kepada Tuhan.

pelayanan kepada sesama manusia menjadi 'senjata'-nya, sungguh mulia.


Sampai suatu saat..

dia semakin terbuai dan terkungkung di dalam kelompoknya sendiri

kelompok yang ia banggakan, bahkan terlalu ia banggakan

rasa kebanggaan yang berlebihan itu menggelora di dadanya

sudah hukum alam bahwa kebanggaan yang berlebihan menciptakan kesombongan

sumpah setia kepada Tuhan pun menjadi tipis jaraknya dengan sumpah setia kepada Setan.

Apakah setan itu? yakni suatu pemikiran dan perasaan ingin menguasai..

ingin, ingin, dan ingin..

tak lain adalah pemikiran dan perasaan ingin mendominasi.

akhirnya ia memutuskan untuk 'menjamah' kelompok lain

menjamah dalam arti, bukan ingin berbagi dan bersaudara secara apa adanya

tapi karena ada maunya.. ada inginnya..

sungguh manusia telah dibuat lelah oleh keinginannya yang diada-adakannya.

ia mau, ia ingin, kelompoknya lebih unggul daripada kelompok yang lain

ia tidak rela bila ada yang berbeda dengan keyakinannya ataupun keinginannya

maka ia ingin sama semua seperti apa yang ada di pikirnya

ia yakin bahwa kelompoknya lah yang paling sempurna

pikiran dan rasa dominasi itu menguasai dirinya.. ingin, ingin, dan ingin..

ingin ini seperti itu, ingin itu seperti ini. tidak pernah puas..

tak jarang ia menuai pertentangan karena keyakinannya itu

kebanggaan akan kelompoknya justru membawa kebencian dari kelompok lain


sungguh sayang..

kebanggaan itu seharusnya bisa mengundang kekaguman dari kelompok lain

kebanggaan yang bisa menenangkan dan mempersatukan

namun karena kebanggan itu membludak, semua jadi tidak enak dipandang.

harmoni tidak pernah terjadi, justru malah konflik yang menajam

sungguh sia-sia hidupnya di bumi ini

otak dan hatinya di penuhi oleh keinginan mendominasi

sampai kapanpun hasrat itu tidak akan tercapai

sang ruang dan waktu di dunia fana akan menelannya

hidup sebentar tapi ingin kekal, tidak masuk akal

bertanya, dimanakah sumpah setiamu pada Tuhan waktu itu?


dunia berdasarkan dominasi takkan bertahan lama, akan hancur berantakan

namun dunia berdasarkan harmoni akan mengalir seperti air

dunia harmoni tidak pernah takut akan perubahan..

seperti air mengikuti arus dari sungai sampai ke laut maha luas

sementara..

dunia dominasi selalu menggigil ketakutan pada perubahan

menunggu kepunahan..

akhirnya beliau sang pembangga kelompoknya menyerah

dan lepaslah semua keinginan-keinginan yang diada-adakannya.


bersatu dalam harmoni, inilah kenyataan dunia sesungguhnya.

siapa yang merasa sanggup menantangnya, neraka siap menunggu

bumi tidak akan bersama orang-orang yang haus hasrat dominasi

karena dunia ini tidak didasarkan pada dominasi, tapi harmoni.






No comments:

Post a Comment